Mengenali parameter diode recovery time - Bagi calon teknisi yang lagi belajar dan belum berpengalaman, umumnya mereka mengenali hanya 2 macam parameter sebuah diode, yaitu :
- Tegangan kerja maksimum (saat mendapat tegangan bias mundur – atau saat tidak menghantar – atau saat “off”)
- Arus kerja maksimum (saat mendapat tegangan bias maju – atau saat menghantar – atau saat “on”)
Lalu mengapa diode yang dibeli dipasaran tersebut panas dan rusak?
Sebenarnya masih banyak lagi parameter lain yang dimiliki sebuah diode. Salah satunya lagi yang perlu dipahami eleh teknisi adalah yang dinamakan “diode recovery time”.
Diode umum yang digunakan untuk penyearah pada sirkit power suply 50Hz, saat mendapat tegangan bias maju diode akan menghantar (“on”). Kemudian jika tegangan bias berubah terbalik maka diode berubah menjadi tidak menghantar (“off”). Jika diode tersebut kemudian dipasang pada tegangan ac dengan frekwensi tinggi. Maka saat diberi tegangan bias maju diode akan menghantar (“on”) seperti biasa. Tetapi saat tegangan bias berubah terbalik, ternyata diode tidak langsung mampu berubah menjadi “off” secara cepat. Ada kelambatan waktu sebentar untuk “off” sehingga ketika tegangan bias berbalik “off” masih ada sedikit arus bocor balik. Jika frekwensi ac makin diperbesar ternyata arus bocor balik makin besar pula. Arus balik bocor inilah yang menyebabkan diode menjadi panas.
Diode recovery time adalah merupakan parameter sebuah diode yang menunjukkan” waktu” yang diperlukan untuk berubah dari posisi “on” ke posisi “off”. Makin kecil nilai recovery time makin bagus digunakan pada frekwensi tinggi.
Berdasarkan parameter diode recovery time, maka jenis diode digolongkan menjadi :
- Diode umum, untuk penyearah tegangan AC
- Diode Fast Recovery, digunakan pada sirkit flyback dan SMPS dengan frekwensi sekitar 35 Khz
- Diode Super Fast recovery, digunakan pada sirkit SMPS dengan frekwensi sekitar 70 hingga 80 Khz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar